Apapun jenis musik dan lagunya tinggalkan karena hukum akhirat berat hukumannya

MUSIK.....PENGGANTIMU SELAMANYA
Apapun jenis musik dan lagunya tinggalkan karena hukum akhirat berat hukumannya
TADDABUR Q.S LUQMAN 6-7

Kesannya memang berat…Tak mengapa karena ini hanya dunia
Bagi mereka yang dulu terbenam dalam kenikmatan
Sangat ingin hati meninggalkan dengan cahaya hidayah
Lewat di jalan, di pusat perbelanjaan, di bus, di tempat cukur rambut

Alunan musik masa lalu dan sudah ingin dikubur
Hati bergerumuh, lisan ditahan
Tetapi dalam hati masih ingin ikut mengiringi alunan dan beberapa bait

Sebut saja musik masa lalu yang katanya selalu menggetarkan jiwa
Memberi inspirasi di dunia saja tanpa menoleh akhirat
Adalah “P**i, D*w*19, P***r**n

Tak perlu disebut lagi dengan genre yang lainya…

Beberapa bait masih dihapal, alunanpun masih membekas kuat
Terutama yang memiliki kaitan dengan sejarah hidup

Saat hidayah menyapa dengan balutan ilmu
Kami tersadar, alunan hanya inspirasi dan kesuksesan dunia saja
Akhirat terlupakan karena hati menjadi keras

Ingat, alunan ini adalah salah satu penghalang hidayah dan barakah
benar jika memang ada keuntungan dunia
Tapi apalah artinya jika dibandingkan akhirat

Air disecelup jari dibandingkan lautan
adakah yang tersisa?

Hiruk pikuk panggung hanya kesenangan semata
Kami akui, kami saat itu hanya ingin sedikit bersombong saja

Nama dielukan, beberapa naik kepanggung memberikan sekuntum
Hanya puji-puji yang abstrak saja
belum ada ketentraman sejati
Mungkin banyak yang tidak percaya, tapi kami sudah merasakannya

Allah berfirman dalam surah Luqman : 6

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang meng­hinakan.

yakni imam ibnu katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan :

اللَّهُ نزلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. (Az-Zumar: 23), hingga akhir ayat.

diterangkan perihal orang-orang yang celaka, yaitu mereka yang berpaling dari Kalamullah, tidak mau mendengarkannya dan tidak mau mengambil manfaat darinya. Bahkan mereka lebih senang mendengarkan seruling, nyanyian dan suara musik.

Sebagaimana yang ditakwilkan oleh Ibnu Mas'ud sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah. (Luqman: 6)

Yang dimaksud dengan lahwul hadis ialah, demi Allah, nyanyian dan musik.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Yunus, dari AbuSakhr, dari Ibnu Mu'awiyah Al-Bajali, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Abus Sahba Al-Bakri, bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Mas'ud saat ditanya mengenai makna firman Allah Ta'ala: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah. (Luqman: 6)

Maka Ibnu Mas'ud menjawab bahwa yang dimaksud adalah nyanyian dan musik Demi Allah yang tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Dia.

Telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Safwan ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Humaid Al-Kharait, dari Ammar, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Abus Sahba bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Mas'ud tentang firman-Nya: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna. (Luqman: 6) Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa yang dimaksud adalah nyanyian.

Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Abbas, Jabir, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, Mak-hul, Amr ibnu Syu'aib, dan Ali ibnu Bazimah.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa firman-Nya: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan. (Luqman: 6) Maksudnya, nyanyian dan seruling (musik).

Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan. (Luqman: 6) Demi Allah, barangkali dia tidak mengeluarkan perbelanjaan untuk itu, tetapi yang dimaksud dengan istilah syira' itu ialah menyukainya.

Sebab cukuplah kesesatan bagi seseorang bila ia memilih perkataan yang batil daripada perkataan yang hak, dan memilih hal yang mudarat daripada hal yang bermanfaat.
Menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan firman-Nya: mempergunakan perkataan yang tidak berguna. (Luqman: 6) ialah membeli budak-budak perempuan untuk bernyanyi.(biduan).

{فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ}
maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih. (Luqman: 7)

Yakni kelak di hari kiamat, azab itu akan menyakitkannya sebagaimana ia merasa sakit manakala mendengar Kitabullah dan ayat-ayatnya (ketika di dunia).

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعازِفَ

“Kelak akan ada sekelompok kaum dari umatku yang akan menghalalkan (sebelumnya hukum asalnya haram) zina, kain sutra (bagi lelaki), khamar, dan alat-alat musik.” [HR. Al-Bukhari no. 5590]

Penggantimu selamnya,
Karena syariat memahami kaidah psikologi

النفس لا تترك شيآ إلا بشيء

“Jiwa tidak akan meninggalkan sesuatu kecuali ada penggantinya”

Al-Quran…
Ketenangan abadi…
Berbagai macam bacaan dan alunan para qurra’
Membuat tidak butuh berbagai macam genre

Kami berusaha melupakan sekuat tenaga
Kami biarkan jari-jemari kaku terhadap kunci-kuci
Kami biarkan memori luntur terhadap melodi
Kami biarkan hentakan dan dentuman terurai habis dalam benak

Yakin dan percaya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا للهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu” (HR Ahmad, shahih)

meninggalkannya total?
Hanya terguncang dan berat di awal-awal saja
Kami sudah membuktikan dengan penggantinya
Saatnya anda…

Semoga Allah memudahkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Tengku Zulkarnain Wasekjen MUI PUSAT Tentang Tabligh

Kisah Orang yang baru Pulang 3 Hari